Tugas Manajemen Umum
Nama : Natalia Bawenti
Nim : SI19004
Mk : Manajemen Umum
Berikut adalah beberapa contoh bias atau kesalahan manajer dalam mengambil keputusan
1. Bias Terlalu Percaya Diri
Riset terkini terus menyimpukan bahwa kita cenderung teralu percaya diri dengan kemampuan kita dan kemampuan orang lain. Individu yang mempunyai kecerdasan intelektual dan interpersonal paling lemah, paling mungkin berlabih dalam mengestimasi kinerja dan kemampuannya. Adapaun hubungan negative antara optimalisasi wirausaha dana kinerja bisnis barungya, semakin optimis semakin tidak sukses. Kecenderunga untuk teralu percaya diri akan ide-ide mereka mingkin menyebabkan tidak direncanakannya berbagai menghindari masalah yang muncul.
2. Bias Jangkar (anchoris bias)
Merupakan kecenderungan untuk bertahan pada idnormasi awal dan gagal menyesuaikan dengan informasi selanjutnya secara adekuat. Pikiran kita tampaknya memberikan jumlah penekanan yang tidak seimbang pada informasi pertama yang dirterima. Jangkar secara luas digunakan oleh orang-orang dalam profesi di mana kealihan persuasive penting. Beberapa riset menyatakan orang berpikir membuat penyesuaian sesudah jangkar ditetapkan sebagai penggenapan angka. Jika Anda menyatakan gaji 55.000, atasan Anda akan mempertimbangkan 50.000 samapi 60.000 kisaran yang wajar untuk negosiasi, tetapi jika Anda menyebutkan 55.5660, atasan Anda ebih mengkin untuk memprtimbangkan 55.000-56.000 sebagai kisaran yang mungkin.
3. Bias Konfirmasi (confirmation bias)
Kecenderungan untuk mencari informasi yang membenarkan pilihan-pilihan masal lampau dan untuk mengurangi informasi yang menentang penilaian masa lampau. Kita paling renta pada bias konfirmasi ketika kit apercaua bahwa kit memiliki informasi yang baik dan dengan kuat berpegang pada opini kita. Untungnya, mereka yang merasa ada kebutuha yang kuat untuk akurat dalam pengambilan keputusan kuerna rentan pada nias kondirmasi.
4. Bias Ketersediaan (availability bias)
Merupakan kecenderungan orang untuk mendasrakan penilaiana pada informasi yang siap tersedia bagi mereka. Riset terbaru mengidikasikan bahwa sebuah kombinasi atas informasi yang siap sedia dan pengalama langsung kita dengan informasi yang sama khususnya sangat berdapaka pada pengambilan keputsan kita.
5. Eskalasi Komitmen
Eskalasi Komitmen merujuk pada bertahannya kita dengan keputusan sekalipun ada bukti yang jelas bahwa itu salah.Komitmen yang meningkat untuk sebuah keputusan meskipun terdapat informasi negatif.Contoh :Seorang pria telah berpacaran dengan seorang wanitanya kurang lebih 4 tahun.Meskipun pria ini mengatakan bahwa banyak masalah dalam hubungan mereka, namun pria ini mengatakan bahwa tetap akan menikahi wanita tersebut.
6. Kesalahan Acak (Randomness Error )
Kecenderungan individu untuk percaya bahwa mereka dapat memprediksi hasil dari peristiwa-peristiwa yang tidak disengaja. Contoh : Ketika sekelompok individu diberi informasi harga saham,individu-individu ini kurang lebih 65 persen yakin bahwa mereka bisa memprediksi arah perubahan saham. Pada keadaan yang sebenarnya, individu-individu ini hanya benar 49 persen pada saat itu.
7. Aversi Resiko (Risk Aversion)
Kecenderungan individu untuk lebih menyukai keuntungan rata-rata jika ada faktor resiko, meskipun jika resiko diambil dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Contoh : Para investor menghindari pembelian instrumen beresiko tinggi dan beralih ke instrumen yang beresiko rendah, (Emas guna menyelamatkan asset mereka ditengah ketidakpastian pasar).
8. Bias Retrospeksi
Kecenderungan kita untuk pura-pura yakin bahwa kita telah memprediksi hasil dari sebuah peristiwa secara akurat, setelah hasil tersebut benar-benar diketahui. Contoh : semakin banyak individu yang sepertinya telah yakin akan siapa yang memenagkan Super Bowl pada hari setelah pertandingan bila dibandingkan dengan individu yang yakin pada hal itu sebelum pertandingan.
https://manajemenmudah.blogspot.com › ...
Bias dan Kesalahan Umum dalam Pengambilan Keputusan ~ Manajemen ...
http://shiftindonesia.com
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi atau meminimalisir bias atau kesalahan dalam pengambilan keputusan
1. Bayangkan apa yang akan terjadi
Setelah kamu mengetahui goals dan apa yang perlu kamu lakukan untuk mencapainya, cobalah untuk membayangkan bagaimana masa depanmu ketika kamu memilih untuk mengambil keputusan tersebut. Mulai dari hubunganmu dengan orang sekitar, hingga kondisi kesehatan atau keuanganmu ke depannya.
Setelah selesai, kembali lakukan dengan cara di atas, yaitu dengan menuliskannya. Meski nampak kuno, menulis hasil pemikiranmu dapat membantumu untuk melihat dengan jelas, dan berpikir jernih.
2. Beranikan diri dalam mengambil risiko
Dalam mengambil keputusan, risiko akan selalu ada dan melalui setiap risiko dan kesalahan yang kita alami, kita dapat belajar untuk memperbaiki kesalahan itu untuk menghadapi berbagai permasalahan lainnya dengan level yang lebih tinggi dan tentu saja lebih cenderung sulit.
Kamu harus memberanikan diri untuk mengambil keputusan dengan melalui setiap pertimbangan yang ada. Karena terkadang ada orang yang terlalu banyak berpikir mendetail tetapi tidak berani dalam mengeksekusi konklusi yang telah dirumuskan.
Hal ini pun justru dapat menjadi penghambat dan risiko yang lebih besar. Tanamkan pada diri kita bahwa setiap kesalahan adalah hal yang manusiawi, setidaknya kita sudah berusaha yang terbaik.
3. Jaga emosi
Sebelum berani mengambil keputusan, kamu sebaiknya juga tidak melewati cara mengambil keputusan selanjutnya yaitu, dengan menjaga emosi. Hal ini karena siapapun yang mengalami situasi emosional dapat berisiko menimbulkan masalah.
Dengan begini kamu dapat menenangkan emosi ke tingkat yang wajar, dan mulai berpikir dengan jelas tentang konsekuensi dari setiap pilihan serta keputusan yang akan diambil
Setelah kamu mengetahui goals dan apa yang perlu kamu lakukan untuk mencapainya, cobalah untuk membayangkan bagaimana masa depanmu ketika kamu memilih untuk mengambil keputusan tersebut. Mulai dari hubunganmu dengan orang sekitar, hingga kondisi kesehatan atau keuanganmu ke depannya.
Setelah selesai, kembali lakukan dengan cara di atas, yaitu dengan menuliskannya. Meski nampak kuno, menulis hasil pemikiranmu dapat membantumu untuk melihat dengan jelas, dan berpikir jernih.
2. Beranikan diri dalam mengambil risiko
Dalam mengambil keputusan, risiko akan selalu ada dan melalui setiap risiko dan kesalahan yang kita alami, kita dapat belajar untuk memperbaiki kesalahan itu untuk menghadapi berbagai permasalahan lainnya dengan level yang lebih tinggi dan tentu saja lebih cenderung sulit.
Kamu harus memberanikan diri untuk mengambil keputusan dengan melalui setiap pertimbangan yang ada. Karena terkadang ada orang yang terlalu banyak berpikir mendetail tetapi tidak berani dalam mengeksekusi konklusi yang telah dirumuskan.
Hal ini pun justru dapat menjadi penghambat dan risiko yang lebih besar. Tanamkan pada diri kita bahwa setiap kesalahan adalah hal yang manusiawi, setidaknya kita sudah berusaha yang terbaik.
3. Jaga emosi
Sebelum berani mengambil keputusan, kamu sebaiknya juga tidak melewati cara mengambil keputusan selanjutnya yaitu, dengan menjaga emosi. Hal ini karena siapapun yang mengalami situasi emosional dapat berisiko menimbulkan masalah.
Dengan begini kamu dapat menenangkan emosi ke tingkat yang wajar, dan mulai berpikir dengan jelas tentang konsekuensi dari setiap pilihan serta keputusan yang akan diambil
4. Kumpulkan informasi dan pahami permasalahannya
Saat hendak mengambil keputusan, ada baiknya kamu mengumpulkan informasi dan memahami situasimu saat ini. Setelah informasi, dan data yang diperlukan sudah terkumpul, mulailah mempelajarinya dengan saksama.
Barulah setelah itu, kamu dapat membuat daftar pro dan kontra dari kedua pilihan tersebut. Cobalah untuk mengambil waktu sejenak dan berpikir dengan mendalam mengenai masalah yang dibicarakna
5. Batasi opsi kemungkinan
Setelah kamu mencari tahu berbagai macam informasi dari masalah yang kamu hadapi, cara mengambil keputusan lainnya yang bisa kamu lakukan yaitu membatasi opsi kemungkinan dari solusi terhadap permasalahan tersebut.
Pilihlah hanya kemungkinan yang terbaik dari keputusan yang ingin kamu ambil sebab terkadang memiliki banyak pilihan hanya akan membuatmu merasa bingung dalam mengambil keputusan.
Terlebih saat keputusan itu berhubungan dengan pekerjaan, kamu diharuskan berpikir cepat dan mencari cara mengambil keputusan dalam organisasi dengan tepat.
Maka dari itu, pilihlah opsi kemungkinan tidak lebih dari dari tiga karena nantinya semakin banyak opsi maka semakin menyita waktumu untuk berpikir.
6. Tanyakan kepada orang lain yang berpengalaman
Jika setelah mengidentifikasi dan menganalisis masalah kamu tetap bingung bagaimana cara mengambil keputusan terbaik, kamu juga bisa menanyakan pada relasi, teman, bahkan sahabat yang berpengalaman.
Pengalaman yang mereka miliki mungkin dapat membantumu untuk berpikir dan mengambil keputusan. Selain kepada mereka yang berpengalaman, akan lebih baik jika kamu dapat menceritakannya kepada seseorang yang kamu percaya dan sungguh mengenalmu.
7. Ingat lagi targetmu
Setiap orang pasti memiliki target masing-masing. Apakah ingin menjadi seorang direktur, ataukah ingin memiliki bisnis yang sukses. Mengetahui atau mengingat kembali targetmu akan membantu kamu dalam mengambil keputusan di masa sekarang.
Cobalah untuk menuliskan apa targetmu, dan bagaimana langkah yang perlu kamu ambil agar bisa mencapai target tersebut. Dengan begini, kamu akan memiliki pandangan lain mengenai pilihan yang hadapi, dan langkah apa yang sebaiknya kamu ambil.
https://www.jurnal.id › blog › 4-kes...
Hasil web
4 Kesalahan dalam pengambilan keputusan yang perlu Anda ketahui ...
Sekian dan Terima kasih😇
Semoga bermanfaat😊
Komentar
Posting Komentar